loading...
![]() |
Kolase Foto/Istimewa |
SriwijayaAktual.com - Empat hari kampanye terbuka capres-cawapres telah berlangsung
di sejumlah wilayah di Indonesia. Publik dapat melihat narasi yang
disampaikan capres-cawapres termasuk berapa jumlah massa yang hadir
dalam perhelatan massal tersebut. Siapa unggul antara 01 dan 02?
Kampanye
terbuka yang dilakukan paslon peserta pilpres 2019 menjadi salah satu
kunci untuk menentukan siapa pemenang dalam kontestasi ini. Pengamat
komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Haryanto
menyebutkan kampanye terbuka memiliki empat tujuan yang cukup penting.
"Menguatkan
narasi, mengontrol opini negatif yang biasanya berhamburan di fase
akhir pertarungan, meneguhkan kepercayaan diri dengan menunjukkan
dukungan serta terakhir mengelola tren naiknya tingkat keterpilihan,"
sebut Gun Gun, Rabu (27/3/2019) dilansir inilah.com.
Jika melihat empat hari kampanye
terbuka atau rapat umum yang digelar oleh para kandidat capres-cawapres,
gagasan yang disampaikan kepada masyarakat tidak jauh berbeda dengan
gagasan yang selama ini dimunculkan.
Seperti Capres nomor 01 yang
menjual program tiga kartu baru yakni Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia
Pintar (KIP) Kuliah, serta Kartu Sembako Murah. Tiga kartu andalan itu
pernah disampaikan dalam kesempatan debat capres maupun cawapres.
Menariknya,
dalam momentum rapat umum ini, Jokowi tak lupa menyampaikan narasi soal
perlawanannya terhadap berita hoaks. Setidaknya di tiga lokasi kampanye
terbuka, Jokowi menggaungkan perlawanan terhadap berita hoaks. Dimulai
saat kampanye di Yogyakarta, Serang, Banten dilanjutkan di Malang, Jawa
Timur.
Soal massa peserta rapat umum, di tiap-tiap daerah
bervariasi jumlah pesertanya. Tidak ada laporan khusus dari panitia soal
jumlah peserta yang hadir di tiap-tiap lokasi kampanye terbuka. Rapat
umum yang dilakukan di Yogyakarta akhir pekan lalu serta di Dumai, Riau
Rabu (26/3/2019) kemarin tergolong paling banyak bila dibandingkan
peserta saat rapat umum saat dilakukan di Serang, Bali, Jember, Malang,
termasuk di Aceh. Adapun kampanye yang dilakukan cawapres 01 Ma'ruf Amin
lebih banyak dilakukan di komunitas nahdliyin, basis Ma'ruf berasal.
Sementara
Paslon nomor urut 02, Pabowo-Sandi masih konsisten di isu seputaran
ekonomi seperti persoalan listrik, harga sembako, termasuk persoalan
lapangan pekerjaan. Soal jumlah massa yang hadir, panitia acara rapat
umum di kubu 02 tergolong cukup siap.
Setidaknya kampanye yang
terjadi di Makassar, Lombok, NTB, Bali hingga Merauke yang diikuti
Prabowo Subianto diikuti oleh massa yang sangat banyak membludak seperti 'menggemparkan bumi'. Padahal,
daerah-daerah yang dikunjungi Prabowo tersebut sebelumnya dikenal
sebagai basis wilayah Jokowi. Tim kampanye Prabowo tergolong siap dengan
menyiapkan angle foto dan video yang menarik perhatian massa yang tidak
hadir dalam kegiatan tersebut.
Begitu juga kampanye Sandi yang
lebih banyak menyasar generasi millenial juga diikuti oleh banyak -membludak
peserta. Seperti yang terjadi di Lamongan, Sandi menggandeng grup Sabyan
Gambus menambah minat kehadiran generasi millenial.
Empat hari
kampanye terbuka atau kampanye akbar para kandidat capres-cawapres secara kasat mata telah
menampilkan performa tim kampanye masing-masing tim. Termasuk bagaimana
respons publik atas sajian dan materi yang disampaikan masing-masing
kandidat. Meski, empat hari belum bisa menentukan siapa yang unggul.
Namun
bila melihat tren yang terjadi di lapangan selama empat hari terakhir
ini, tim kampanye Paslon Nomor urut 02 lebih loyal cetar membahana dan siapfull dalam
menggelar kampanye. Indikator paling nyata soal keterlibatan massa yang
massif banyak-membludak hampir di sejumlah kota penyelenggaran rapat umum atau kampanye akbar tersebut, meskipun
di kandang Capres Jokowi. [*]