loading...
![]() |
foto/istimewa |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com - Media sosial digegerkan dengan grup WhatsApp 'Pilpres 2019'.
Group itu diduga berisikan polisi-polisi di Polres Bima Kota, Polda Nusa
Tenggara Barat (NTB) untuk mengarahkan dukungan kepada pasangan
Capres-cawapres tertentu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri
Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Polri akan mengecek kebenaran group
WhatsApp tersebut. Propam Polda NTB telah diterjunkan untuk mengecek
kebenarannya.
"Kita akan cek kebenaran issue tersebut," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (29/3/2019).
Dedi
mengatakan jika group WhatsApp yang mengindikasikan untuk mengarahkan
dukungan ke Paslon tertentu, dipastikan akan ada tindakan tegas.
"Dan
bila terbukti benar ada oknum anggota Polri yang terlibat sesuai fakta
hukum pasti akan ada tindakan tegas oleh Propam Polda dan akan diawasi
olh Divisi Propam Polri sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang
berlaku," kata Dedi.
Dedi juga kembali menegaskan soal netralitas
Polri dalam kontestasi Pemilu 2019. Netralitas Polri itu juga sudah
tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor
STR/126/III/OPS.1.1.1./2019 tanggal 18 Maret 2019.
"Bahwa
netralitas Polri dalam kontestasi Pemilu 2019 sudah final sesuai Pasal
28 UU Nomor 2 tahun 2002 dan beberapa TR arahan langsung dari Pimpinan
Polri untuk seluruh anggota Polri harus menjaga netralitas," tegas Dedi.
Dalam
group WhatsApp itu, percakapan antara anggota Polri tengah berlangsung.
Dalam percakapan itu, diperintahkan di wilayah Polsek Bima Kota untuk
menggandeng tokoh masyarakat setempat guna mengarahkan dukung ke Paslon
01. [adc/inilah]